Efektifitas Terapi Rebusan Buncis Dan Pare Terhadap Penurunan Glukosa Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Desa Krejengan Kecamatan Krejengan Probolinggo
Abstrak
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang familiar. Insidensi di Indonesia, sejak tahun 1994 sampai 2010 mengalami peningkatan sebanyak 50%. Obat-obatan di pasaran selain harganya relatif mahal mengingat penggunaannya yang relatif lama, juga memiliki efek samping cukup besar. Masyarakat berupaya untuk mencari alternatif pengobatan lain seperti dengan bahan alami. Selain mudah didapat, harga relatif murah, efek sampingnya juga lebih kecil. Bahan alami yang dapat digunakan adalah rebusan buncis dan pare. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas terapi rebusan buncis dan pare terhadap penurunan glukosa darah pasien diabetes mellitus.
Populasi penelitian ini adalah warga Desa Krejengan Kecamatan Krejengan yang mengalami DM Tipe II sebanyak 24 orang. Dengan sampel sebanyak 16 responden dibagi 2 kelompok intervensi. Design penelitian ini adalah Quasy Eksperimen yang menggunakan alat ukur lembar observasi dan Glucotest.
Tekhnik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Proses intervensi baik pare maupun buncis diberikan dengan dosis rata-rata 3x200mg. Didapatkan adanya penurunan glukosa pada rebusan buncis dengan rata-rata 1,87mg/dL (0,561%), sedangkan pada rebusan pare penurunan glukosa sangat signifikan dengan rata-rata 36,5mg/dL (11,977%). Hasil analisis data menggunakan Unpaired Sample T-test SPSS 16, didapatkan p-value 0,005 < α=0,01.
Penelitian ini membuktikan bahwa terapi rebusan pare lebih efektif daripada terapi rebusan buncis terhadap penurunan glukosa darah penderita DM Tipe II di Desa Krejengan Kecamatan Krejengan Probolinggo, meskipun data sudah menun-jukkan nilai seperti di atas, namun tetap memerlukan suatu bentuk observasi terkait pengawasan selama proses terapi.
