Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Apendisitis Pada Remaja Di Rumah Sakit Graha Sehat Kraksaan
Kata Kunci:
Pola Makan, Apendisitis, RemajaAbstrak
Pengaruh gaya hidup kurangnya konsumsi makanan berserat pada remaja dalam menu sehari-hari diduga sebagai salah satu penyebab terjadinya masalah kesehatan yaitu apendisitis. Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu atau apendiks. Saat menderita radang usus buntu, penderita akan merasa nyeri diperut kanan bagian bawah. Jika dibiarkan, infeksi menjadi serius dan menyebabkan usus buntu pecah, sehingga menimbulkan keluhan rasa nyeri hebat hingga membahayakan nyawa penderitanya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan pola makan dengan kejadian apendisitis padaremaja di Rumah Sakit Graha Sehat Kraksaan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik korelasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini di lakukan di Rumah Sakit Graha Sehat Kraksaan. Populasi penelitian sejumlah 40 responden. Teknik sampel yang di gunakan adalah Accidental Sampling dengan sampel sejumlah 36 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pola makan. Analisa data yang di gunakan pada penelitian ini menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian ini menunjukkan data responden sebagian besar pola makan buruk dengan kejadian apendisitis kronik pada remaja yaitu sebanyak 26 (72,2%) responden dan sebagian kecil pola makan yang baik dengan kejadian apendisitis akut pada remaja yaitu sebanyak 10 (27,8%) responden. Berdasarkan hasil uji spearman rhank menunjukkan nilai p value = 0,000 yang berarti nilai p value < α = 0,05, Hal ini menunjukkan ada Hubungan Pola makan dengan kejadian Apendisitis pada remaja diharapkan responden meningkatkan pola makan yang baik untuk meminimalisir terjadinya kejadian apendisitis.