Pengaruh Permainan Ular Tangga Terhadap Self Regulation Pada Anak Usia Sekolah (7-10 Tahun) Di Sdn Segaran Tiris
Kata Kunci:
Permainan Ular Tangga, Self Regulation, Anak Usia 7-10 TahunAbstrak
Regulasi diri merupakan kapasitas utama manusia dalam pengaturan diri. Mengontrol emosi dan bertindak atau mengambil keputusan adalah bagian darinya. Permainan ular tangga merupakan salah satu permainan yang menyenangkan dan populer di Indonesia. Permainan Ular tangga juga sangat mendidik, menghibur, dan interaktif ketika dimainkan bersama. Permainan ular tangga membantu meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. Bagi anak-anak sekolah, pengaturan diri telah muncul sebagai elemen penting dalam perkembangan awal kehidupan. Dengan mengamati dan merespons orang dewasa, anak belajar mengatur pikiran, perasaan, perilaku, dan emosinya.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu one group pretest-posttest design. Untuk pretest-posttest design, terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Hasil perlakuan dapat diketahui dengan lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa/siswi usia 7-10 tahun sebanyak 82 orang. Sampel dalam penelitian ini sebagian siswa dengan kriteria inklusi sejumlah 68 siswa. Analisa data yang digunsakan menggunakan uji wilcoxon. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.
Self Regulation Pada Anak Usia 7-10 Tahun di SDN Segaran Tiris Setelah diberikan Permainan Ular Tangga sebagian besar dihasilkan adalah tinggi sebanyak 30 (44,1%) responden sedangkan sebagian kecil dari Self Regulation Pada Anak Usia 7-10 Tahun di SDN Segaran Tiris Setelah diberikan Permainan Ular Tangga dihasilkan adalah Rendah yaitu sebanyak 16 (23,5%) responden. Hasil uji wilcoxon p value = 0,000 yang berarti nilai p value < α = 0,05.
Orang tua memiliki peranan penting terutama pada ibu yang mengawasi dan memiliki waktu lebih banyak bersama dengan anaknya. Oleh karena itu, perlunya pemahaman mengenai pengaruh permainan ular tangga terhadap self regulation terutama bagi orangtua, agar anaknya dapat membentuk regulasi dirinya dan daya kembang anak dapat berkembang dengan baik dan menjadi anak yang kreatif, aktif, cerdas, dan interaktif terhadap orang lain.